Hal hal yang harus di persiapkan sebelum ke jenjang pernikahan dan melangkah ke jenjang lebih serius

       Fitrah sekaligus gejolak muda tidak terhindarkan lagi, bahasan pra nikah memang selalu ditunggu-tunggu, dan tema pembahasan seperti ini tak lazim mereka akan salah tingkah dan tak akan lari jauh dari seputar pernikahan. Ada yang menggebu-gebu menyebutkan niatan dan tekad yang menggugah, ada juga yang masih malu-malu namun hati penuh angan-angan dan kenangan pada sosok yang mengagumkan. cie kamu ya ?

Beberapa tips mempersiapkan diri sebelum kejenjang pernikahan

1. Batasi Guyonan menikmati hiidup dengan pacaran berkepanjangan

       Melangkah menuju pernikahan harus diawali dengan menutup semua aktifitas berbau pacaran. Karena pacaran bukanlah persiapan pernikahan sebab, terlalu banyak wakt terbuangyang harusnya masa muda kita persiapkan mengembangkan diri agar mapan diri, hati dan kebutuhan financial saat menikah nantinya.

Allah SWT berfirman

Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal (Al-Hujurot 13).

 

2. Mewacanakan Keinginan menikah kepada Orangtua 

       Pernikahan adalah pertemuan dua keluarga besar. Bukan dua orang semata.Bahkan banyak yang gagal mengkomunikasikan soal ini dan berujung pada persengketaan saat memutuskan pernikahan, karena melepaskan anaknya melewati hatap pernikahan sama halnya menyerahkan tangungjawab kepada pasangan kita nantinya, maka sebelum melangkah menuju pernikahan adalah mengkomunikasikan kepada orang tua.bukanka, Ridho Allah melalui ridho orangtua.

Banyak alasan para orangtua belum mengijinkan anaknya untuk menikah, bahkan sampai pada tahapan ada yang ‘sakit’ jika anaknya kembali membicarakan tentang pernikahan. Namun diantara sekian alasan itu, barangkali ada beberapa hal yang sering muncul di benak para orang tua tentang pernikahan putra putrinya.

  •  Merasa Pernikahan itu tidak perlu cepat-cepat, bisa nanti-nanti saja, apalagi bagi yang anaknya laki-laki
  •  Merasa sang anak belum mampu dan mandiri secara ekonomi.
  •  Merasa khawatir dengan pasangan anaknya nanti, apakah sholeh atau tidak , dan sebagainya. Bahkan mungkin sebagian sudah  ada     yang menyiapkan jodoh bagi anaknya.

 

Lalu langkah seperti apa yang kita ambil untuk meyakinan Orangtua kita 

  • Tunjukan kalau kita sudah layak untuk menikah dengan membuktikan kemampuan diri dan menunjukan prestasi</li>
  • Berikan Penjelasan tentang Anjuran Menyegerakan Pernikahan</li>
  • Yakinkan tentang rizki sudah ada yang ngatur dan tekad kuat untuk mandiri</li>

 

Dan mari kita siapkan 5 hal tersebut

a. kesiapan pemikiran mencakup (Kematangan visi keislaman, Kematangan visi kepribadian dan Kematangan visi pekerjaan)

b. kesiapan secara psikologis

kematangan tertentu secara psikis untuk menghadapi berbagai tantangan besar dalam hidup. Orang yang tidak matang secara psikologis akan menyebabkan banyak sekali&nbsp; masalah dalam keluarga ketika memasuki perkawinan.

c.kesiapan fisik

       Menikah berarti kita mencetak generasi baru yang akan meneruskan perjuangan umat. Sebelum menikah, ada baiknya kita memeriksakan terlebih dahulu kesiapan fisik kita dalam menjalankan fungsi nantinya sebagai istri yang mampu menciptakan generasi baru bersama suami kita. Permasalahan reproduksi tentunya menjadi hal yang perlu&nbsp;diperhatikan dalam mempersiapkan kesiapan fisik sebelum menikah bagi seorang muslimah. Dianjurkan bagi kita untuk melakukan pengobatan jika terdapat permasalahan dari hal tersebut.

d.kesiapan Financial 

       Bukan hanya cinta. Aspek ekonomi juga sangat terlibat. Walaupun tidak berarti ketika seorang ikhwan ingin menikah maka ia harus menjadi ikhwan yang berkepribadian; ikhwan dengan rumah pribadi, mobil pribadi, perusahaan pribadi. Bukan itu. Tapi bagaimana seorang ikhwan siap menafkahi anak dan istrinya secara rasional, artinya dapat mencukupi kebutuhan keluarga.

       Bagi wanita Saat menjalankan pernikahan, muslimah dituntut untuk mampu mengikutsertakan diri dalam soal pengurusan material.Kewajiban mencari nafkah adalah hal yang diwajibkan bagi suami, dan sebagai seorang istri, muslimah harus mampu melibatkan diri menjadi pengelola keuangan dari nafka yang dihasilkan suaminya. Di suatu waktu, muslimah juga dapat membantu suaminya untuk mencari nafkah jika memang diperlukan. Banyak-banyaklah menggali ilmu tentang wirausaha dan biasakan diri sedini mungkin untuk dapat berhemat dan cerdas mendahulukan hal-hal yang menjadi prioritas hidup dalam membelanjakan uang.

e. Persiapan Spiritua

      Islam telah menjadikan pernikahan sebagai suatu gerbang untuk mempertemukan seorang muslim dan seorang muslimah dan menyatukannya dalam satu ikatan yang halal dan diridhoi. Sebagai muslimah, tentunya kita mengharapkan seseorang yang kelak menjadi imam kita adalah seseorang yang baik dan shalih. Pada dasarnya, Allah telah menciptakan segala sesuatu dan memasangkannya dengan sesuatu yang sama pantasnya.

 

3. Pilihlah pasangan karena yang utama ialah agamanya, sampaikan bahwa Akhlak dan Agama adalah Prioritas Utama dalam mencari pasangan nantinya.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda :

Seorang wanita dinikahi karena empat hal : hartanya, nasab keluarganya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah yang&nbsp; baik agamanya, niscaya engkau akan beruntung  (HR Bukhori dan Muslim)

 

4. Jika sudah yakin dengan pilihan,maka lalukan Taaruf dan kemudian mengikat dengan khitbah

hal ini untuk menjaga hubungan ukhuwah antar saudara seiman, dari mulai hal yang sederhana, hingga hal yang sensitif seperti khitbah dan lamaran

Dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah saw bersabda:

Seorang mukmin adalah saudara mukmin lainnya. Maka tidak halal bagi seorang mukmin membeli barang telah dibeli saudaranya, dan mengkhitbah wanita yang sudah dikhitbah saudaranya, hingga laki-laki itu meninggalaknnya (HR Muslim).