Siapa yang Menjadi Prioritas Suami Setelah Menikah Menurut Islam?
Admin Akanikah || 20.877 views
05 Feb 2024
Setelah mengikat janji suci pernikahan, pertanyaan tentang siapa yang seharusnya menjadi prioritas utama bagi seorang suami sering kali muncul. Dalam pandangan Islam, peranan seorang suami dalam keluarga tidaklah mudah, mengingat adanya tiga pihak yang perlu diperhatikan: istri, ibu, dan anak. Pemahaman tentang prioritas ini dapat membantu menciptakan keseimbangan harmonis dalam keluarga.
- Islam menekankan pentingnya memperlakukan istri dengan penuh kasih sayang dan adil. Rasulullah SAW menyampaikan pesan bahwa suami memiliki kewajiban untuk menyediakan kebutuhan fisik dan emosional istri. Oleh karena itu, istri layak menjadi prioritas utama bagi suami setelah menikah. Memberikan perhatian dan penghargaan kepada istri menjadi bagian integral dari ajaran Islam.
- Meski demikian, bukan berarti ibu kehilangan kedudukannya dalam hati seorang suami. Islam mengajarkan untuk tetap berbakti kepada ibu, bahkan setelah menikah. Rasulullah SAW memberikan pernyataan tegas bahwa surga berada di bawah telapak kaki ibu. Oleh karena itu, meskipun seorang suami harus memprioritaskan istri, hal ini tidak berarti mengesampingkan kewajiban dan kasih sayang kepada ibu.
- Dalam Islam, perhatian terhadap anak juga merupakan kewajiban yang tidak bisa diabaikan. Suami memiliki tanggung jawab untuk memberikan pendidikan, perlindungan, dan kasih sayang kepada anak-anaknya. Islam menegaskan bahwa memelihara dan mendidik anak dengan baik adalah bagian dari tanggung jawab seorang suami. Oleh karena itu, walaupun prioritas utama adalah istri, bukan berarti anak-anak dikesampingkan.
- Harus diingat bahwa Islam mengajarkan konsep keseimbangan dan keadilan dalam memperlakukan istri, ibu, dan anak. Suami dianjurkan untuk berlaku adil di antara mereka, membagi waktu, perhatian, dan kasih sayang dengan seimbang. Prioritas seorang suami haruslah mencerminkan keadilan dan kebersamaan dalam membangun kehidupan keluarga yang harmonis dan penuh berkah. Dengan demikian, menjaga kebahagiaan istri, memuliakan ibu, dan memberikan perhatian kepada anak-anak dapat menjadi pondasi yang kokoh dalam membina keluarga yang islami.